Sabtu, 20 Februari 2016

Can You Hear Me family

Bolehkah aku mengeluh tentang sikap kalian......?
Bolehkah aku mengatakan apapun pada kalian....?
Sepanjang hidupku, Aku....Aku hanya diam .....
Diam......Membiarkan kalian bebas berpendapat tentang diriku.....
Tapi kadang aku merasa lelah.....
Cahayaku perlahan redup untuk selalu mengerti kalian.....

Maafkan Aku........
Aku hanya ingin kalian tahu....
Tahu siapa diriku......?
Bagaimana hidupku......?
Seperti apa perasaanku.....?
Apa saja jalan yang ku lalui......?

Aku ingin menunjukan Itu
Menunjukan seperti apa diriku.....
Agar kalian tahu....bahwa bukan hanya kalian yang terluka.......tapi aku juga
Aku juga terluka, Hatiku juha sakit, Aku juga menangis......
Aku juga menangis sama seperti mu.....Sama seperti kalian

Apa kau melihatnya....?
Apa kalian melihatnya......?
Melihat DiriKu......

Kenapa harus selalu aku yang mengerti....?
Sedikit saja.....Kumohon sedikit saja
Kalian juga harus mengerti
Mengerti bahwa aku juga terluka
Mengerti bahwa aku juga selalu mengerti kalian
Mengerti bahwa bukan ini yang aku inginkan

Aku kedinginan ditengah kehangatan kalian......
Aku berada dikegelapan ditengah terangnya kalian......
Aku diam ditengah berjalannya kalian......

Kenapa? .......Kenapa?
Jangan seperti ini Kumohon.......
Jangan biarkan Aku kehilangan DiriKu
Jangan Kumohon jangan seperti ini......
Jangan biarkan Aku tenggelam dalam Kegelapan, dalam Keheningan, dalam Kebisuan
Jangan Kumohon Jangan.......

Biarkan Aku bersuara.....Biarkan Aku Merasa.....Biarkan Aku Melihat.....
Agar kalian mendengar satirnya suaraku
Agar kalian merasa sakitnya hatiku
Agar kalian melihat berembunnya mataku

Berikan aku kesempatan.....
Berikan aku ruang.......
Berikan aku jalan......

Agar rasa sakit ini perlahan menghilang
Agar perasaan ini tersampaikan
Agar cahaya ini menyala kembali
Agar Aku bisa Sehangat Kalian
Agar Aku bisa Seterang Kalian
Agar Aku bisa Berjalan bersama Kalian
Agar Kita bisa Melewati Jalan yang benar
Agar Kita tidak terjatuh lagi karena Melewati Jalan yang Berlubang
Agar Kita sampai pada Hakikat Kehidupan dengan Senyuman dan Kebahagiaan

Kumohon.......
Stay With Me
Don’t Leave Me


BY
Ida Rinjani






  

Minggu, 14 Februari 2016

aku by ida rinjani

Aku

Aku Ida Rinjani, aku dilahirkan di sebuah Desa Di kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Aku Ida Rinjani yang terlahir dengan senyuman dari Ibuku, dan harapan tinggi dari Ayahku
Aku Ida Rinjani yang tumbuh dan berkembang karena Mimpi dan Impian nya.....Hatiku sakit , Jiwaku terluka, saat Mataku melihat bunga-bunga yang layu sebelum bermekaran
Aku Ida Rinjani yang bermimpi suatu hari.....aku akan melihat Bunga-bunga tersebut Mekar dengan indah
Aku Ida Rinjani yang tanpa kusadari, Aku memiliki kalian Sahabat-Sahabat Tercinta, tapi aku yakin Sahabat-sahabat tercinta tidak dapat mengerti diri ku sepenuhnya, Tapi itu bukan masalah besar bagiku.....Ada orang bijak berkata “Yang paling mengerti diri kita, adalah diri kita sendiri”
Aku ida Rinjani yang menjadikan mimpiku sebuah tujuan, Aku berpegang pada Tekad pada Keyakinanku, Impianku, Cita-Citaku,dan Harapanku, dengan begitu aku dapat membungkam pendapat “orang-orang” yang “berfikir pendek” tentang Impian Seseorang, Aku ingin memperlihatkan pada “mereka” jika diriku yang tidak terlahir dari keluarga bangsawan ataupun negarawan bisa dengan bangga mewujudkan impian satu persatu
Aku Ida Rinjani yang dibesarkan dengan cinta dan harapan, bermimpi untuk memberikan lebih banyak cinta dan harapan untuk sekitar.....Impianku adalah menjadi bagian dari perubahan Dunia kearah lebih baik, dan memberi Cinta, Harapan,dan Impian pada “Raja-Raja Kecil yang polos”
Aku Ida Rinjani yang sejak kecil tidak pernah terima jika aku kalah dari laki-laki, Hmmm.....mereka dengan sombongnya berkata “aku adalah Laki-laki, Pemimpin Mutlak dan wanita harus tunduk pada ku” , Aku tidak mengerti dan bahkan saat itu aku berfikir .....Laki-laki seperti apa yang harus wanita tunduki? Atau semua laki-laki kah?, Aku melihat kisah antara Laki-laki dan Perempuan dari Ayah dan Ibuku......karena itu Aku merasa tidak senang akan kutipan diatas
Waktu berlalu begitu cepat meninggalkan masa kecilku......
Dan masa remaja di mulai......
Aku Ida Rinjani berfikir, dan terus berfikir “bagaimana agar impian ku terwujud”
Aku senang memonton Film-film bersejarah, Membaca buku-buku bersejarah, Membaca pemikiran para ilmuan, dan Menganalisis arti Sebuah Lagu, membuat puisi, Mendengarkan Lagu dari Berbagai Negara, Akhirnya Aku temukan “Pendidikan adalah Senjata yang paling ampuh untuk merubah Dunia” (kata Ilmuan)
Sejak hari itu aku memutuskan untuk terus bersekolah, dan ternyata sekolah saja tidak cukup, jika ingin impianku dihargai, dan dapat terwujud, aku harus “Pintar dan Cerdas” (itu pikirku)
Bagi orang yang tidak memiliki banyak uang sepertiku.....jika ingin semua Impianku diakui dan menjadi kenyataan Aku Harus memiliki semangat 7 kali Lipat dari mereka yang memiliki banyak uang
Sekarang......
Aku Ida Rinjani yang hanya menunggu.....menunggu, Aku seperti sebuah Kapal yang terhenti ditengah-tengah Lautan yang tenang......Aku bahkan tidak memiliki dayung......Aku hanya menunggu Angin untuk membawaku ketepian Pantai.......
Kapankah Angin itu terjadi????
Aku menunggumu......

Aku Ida Rinjani.