Rabu, 13 Januari 2016
Rabu, 06 Januari 2016
Saranghaeyo, Don’t Leave Me
Chapter 2
Authors : Ida Rinjani
Pairing : KyuMin, slight HaeMin, KyuNi
Cast : Cho kyuhyun, Lee
sungmin, Lee veni, and Member Suju (GS untuk ukekecuali sungmin)
Rate : T-M
Genre : Romance, Hurt/Commport and
Angst
Warning FF ini
mengandung unsur BOYS LOVE, FF ini asli pemikiran author jadi berani baca,
berani coment.....NO Copas!!!
~Chapter sebelumnya~
Kyuhyun yakin
setelah ini veni akan, memutuskan untuk menolak perjodohan ini, eh...tapi
kanapa yeonja ini malah tersenyum.
“kyu oppa, aku sama
sekali tidak keberatan tentang itu, aku yakin oppa akan berpaling pada ku, aku
yakin itu, oppa jangan khawatir ne...”
“eh....kau tidak
mau menolak perjodohan dengan ku...?”
“ani...sepertinya
aku mulai mencintai mu oppa...hihihi”
Kyuhyun
benar-benar heran, sepertinya yeonja ini bermasalah....apa yang harus kyuhyun
lakukan untuk membuat yeonja ini membatalkan perjodohannya, sepertinya otak
jenius nya harus berkerja lebih keras.
~000~
Pagi ini kyuhyun terbangun,
karena suara lengkingan sang eomma yang seperti knalpot rusak, jika ada yang
bertanya dimana kyuhyun tidur malam tadi? Jawabannya adalah di rumah sang eomma
dan appa, ya kyuhyun memutuskan untuk menginap di rumah orang tuanya lantaran
kyu terlalu pusing untuk menyetir sampai apartemen nya, pikiran nya terus
tertuju pada “bagaimana cara membuat yeonja bernama veni membatalkan perjodahan
dengan nya.
Terlalu larut dengan pikiran
nya, kyuhyun justru malah asyik bersandar di kepala ranjang dengan tampilan
rambut berantakan khas orang bangun tidur justru menambah kesan seksi pada
pemuda yang kadar katampanan nya diatas rata-rata ini, sampai tiba-tiba suara
sang eomma membuyarkan lamunan pemuda kelahiran februari ini.
“YA!!! CHO KYUHYUN
BANGUN, eomma sudah membangunkan mu tadi dan sekarang kau tidur lagi
eoh.....Bangun Cho atau kau ingin eomma mendobrak pintu ini eoh.....”
“Aish....EOMMA aku
sudah bangun, kenapa eomma berisik sekali eoh”
“lalu apa yang kau
lakukan di dalam eoh, kanapa lama sekali, eomma tidak mau tau pokoknya cepat
turun cho!!!”
“NE.....aku turun
eomma”
Kyuhyun langsung mandi dan
langsung turun dari kamar nya di lantai 2, untuk sarapan dengan kedua orang
paling berharga dalam hidup nya. Kyuhyun terlihat tampan meskipun hanya memakai
kemeja putih yang tidak di masukan di padupadankan dengan jins hitam, setidaknya hari ini dia bisa bertemu dengan
kekasihnya Lee Sungmin, dan secara tidak sadar kyu tersenyum karena hal itu.
“kau sudah gila
cho”
“mwo....? apa
maksud eomma eoh? Eomma mengatai anak eomma sendiri gila?”
“aniyo....eomma
hanya berpikir jika seseorang tersenyum tanpa ada sesuatu yang membahagiakan,
atau sesuatu yang lucu, itu berarti orang itu gila”
“Ais Eomma.....”
Sebelum kyuhyun menyelesaikan
omelan pada eomma “tersanyang nya” sang appa lebih dulu mengintrupsi, dengan
membawa nasi goreng beijing untuk sarapan mereka, WHAT jadi yang membuat
sarapan adalah sang kepala keluarga yaitu Cho Hangeng, jangan salah ya, berbeda
dengan kyu yang tidak bisa memasak sama sekali, sang Appa justru sangat
menyukai kegiatan nya sang satu ini, jadi Heechul tinggal duduk manis tanpa
melakukan apapun, benar-benar ibu ratu yang mengerikan, itu lah yang ada
dipikiran kyuhyun.
“nasi goreng
datang, cha... makanlah kyu, jangan terus berdebat dengan eomma mu “
“ne appa”
Mereka pun makan dengan tenang, sampai
suara sang eomma yang memecahkan keheningan, diantara mereka.
“oh iya kyu,
semalam eomma dan teuki eonni sudah sudah memutuskan, bahwa pertunangan kalian
berdua akan di laksanakn 2 minggu lagi bagaimana menuru....”
Sebelum sang eomma
menyelesaikan kalimat nya kyu langsung memotong kalimat sang eomma, menyebabkan
nasi goreng dalam mulutnya menyembur keluar saking kagetnya, hihihi gak apa kok
oppa diri mu dalam keadaan apapun, tetap terlihat tampan kok.
“MWOYAwww!!!
Uhuk...uhuk..uhuk”
“YA cho.... kau
jorok sekali eoh, kau mengotori meja makan eomma”
“ini kyu minumlah”
“gomawo
appa....uhuk...uhuk...., eomma kau keterlaluan sekali eoh, bagaimana jika aku
mati tersedak tadi, kau malah mengakhawatirkan meja eoh.... aish jinja”
“Ya itu salah mu
cho, kenapa kau bicara saat mulut mu penuh dengan makanan”
“ne eomma memang selalu
menang, Oh....tadi eomma bicara apa eoh”
“Aish....eomma
bilang pertunangan mu 2 minggu lagi ch...”
“MWOYA!!!” pletak
“aish eomma wae? Kenapa kau memukul ku”
“kau mau membuat
telinga eomma dan appa tuli eoh”
“eomma!!! kanapa
kau memutus semua itu tanpa bicara dengan ku eoh”
“kanapa eomma
harus bicara dengan mu dulu? Lagi pula kau sudah setuju, dan pada saat itu kau
pergi dengan veni entah kemana, apa yang kalian berdua lakukan eoh, janga malu
cho katakan pada eomma hah, apa semalam kalian melakukan itu...hihihi”
“ANI!!!, semua
yang eomma pikirkan itu tidak pernah terjadi, lagi pula kenapa eomma mesum
sakali eoh, dan eomma pokok nya aku tidak setuju eomma, itu terlalu cepat aku
tidak mau!”
“sudah lah yeobo,
kyu benar itu terlalu cepat, lagipula veni kan masih kualiah yeobo”
“aniyo han, itu
sudah keputusan ku teuki eonni, lagi pula itu hanya sebuah pertunangan bukan
pernikahan, jadi kau tidak perlu khawatir cho”
“Aish sudahlah
eomma, aku tetap tidak setuju, aku sudah selesai”
“YA!!! Kau mau
kamana Cho?”
“ke kantor eomma”
“ke kantor eomma”
~000~
Kyuhyun pun datang kekantor
dengan wajah di tekuk, kenapa masalah nya jadi semakin rumit, kyuhyun bahkan
belum menemukan cara agar veni mau membatalkan perjodohan dengan nya, dan
sekarang pertunangan nya di laksanakan 2 minggu lagi, yang benar saja.
Meskipun wajah seorang cho
kyuhyun tampak kesal, tidak menyurut kan pada karyawan yeonja untuk menyapa
manajer muda yang tampan ini, kyuhyun pun sampai di ruangan rapat, terlihat
disana sudah banyak anggota devisi yang datang, dan tinggal menunggu, sang
presider utama yang tidak lain adalah Lee Sungmin.
Tidak lama Sungmin datang
dengan, baju yang sungmin kanakan tidak kalah santai dengan kekasihnya kyuhyun,
pria manis berambut pirang ini, mengenakan kemaja pink dengan jins putih yang
membalut kaki kenjangnya, mata foxsi sungmin sempat berpapasan dengan Obsidian
kyuhyun yang memancarkan rasa rindu, dan ketulusan.
“pagi semua”
“pagi sajangnim”
Semua nya sontak berdiri dan
menjawab sapaan yang presider seksi mereka dengan kompak, tidak terkecuali
kyuhyun, dengan melihat sungmin nya ada didekatnya seperti ini saja sudah
membuatnya tenang, kyu terus memperhatikan sungmin bicara.
Kyuhyun POV
Kau cantik sekali hyung,
hah....aku mencintai mu hyung, apa benar kau namja hyung, aish cho apa yang kau
pikirkan, bukan kah kau pernah melihat nya sendiri, kanapa aku jadi mengingat
semua malam panas kami berdua, aish....wajah ku pasti merah sekarang.
Kyuhyun End POV
Kyuhyun terlalu asik dengan pemikirannya
dan asyik memperhatikan sungmin, sampai sebuah suara mengintrupsi kyuhyun.
“cho kyuhyun”
“N..ne sajangnim,
waeyo?”
Semua sontak melihat pada
manajer tampan ini, bagaimana tidak baru kali ini, seorang cho kyuhyun yang
cerdas tidak fokus dalam rapat presentasi, sungguh ini di luar dugaan, sungmin
juga tampak heran dengan kekasih rahasia nya tersebut.
“itu bagaimana
hasil audit mu, dan presentasikan rancangan baru mu cho”
“ah...ne
sajangnim”
Meskipun tadi sempat tidak
fokus, tapi lihat lah sekarang seorang cho kyuhyun begitu mengagumkan, dengan
penjelasan detail, dan akurasi yang luar biasa, kyuhyun mampu membuat semua
orang yang mengikuti rapat kali ini berdecak kagum, tidak terkecuali Sungmin,
kyuhyuhnya memang jenius itu lah yang ada di pikiran sungmin, mungkin kah itu
lah salah satu alasan sungmin mencintai kyuhyun, “mencintai” tidak, sungmin
sendiri tidak tau, sampai sekarang dia tidak pernah mau melibatkan perasaan
yang namanya cinta dalam sebuah hubungan, lalu sungmin hanya mempermainkan
kyuhyun? Entah lah....hanya Tuhan dan Hati terdalam sungmin sendiri yang tau,
apakah dia mencintai kyuhyun atau tidak.
Rapat pun selesai semua orang
sudah meninggalkan ruangan rapat, meninggalkan 2 namja di ruangan megah ini.
Kyuhyun yang sedang sibuk
membereskan barang-barang presentasi nya di kagetkan, dengan sungmin yang
memeluknya dari belakang, jangan tanya bagaimana perasaan kyuhyun, tentu saja
dia senang, rupanya kyuhyun sudah memaafkan kejadian kemarin ya.
“kyuh~....kau
tidak merindukan eoh”
“ehh....hyung,
tentu saja aku merindukan mu sungmin hyung”
Kyuhyun pun membalikan badan
nya menghadap sungminnya, yang sedang memeluknya, sambil memainkan kancing
kemeja kyuhyun, bahkan jari-jari lentik itu tidak segan membuka 2 kancing
kemeja kyuhyun, sehingga dada bidang kyuhyun pun terpampang jelas, sementara kyuhyun
bukan nya tidak menyadari tindakan sang kekasih, kyuhyun justru membiarkan
sungmin melakukan apa pun padanya, karena kyuhyun juga sedang asik menghirup
aroma vanila yang mengguar dari rambut pirang sang bunny.
“kyuh~ kau tidak
memberikan hadiah untuk ku, kyunie~~~?”
“eh hadiah.....?”
“kau melupakan nya
cho....aniversary kita kau melupakan nya?”
“ah....aku tidak
melupakannya hyungie”
Banar kyuhyun tidak pernah
melupakan apapun yang berhungan dengan sungmin nya, termasuk aniversary mereka,
ya kyuhyun tidak lupa, kemarin aniversary mereka, dan kyuhyun kembali mengingat
kejadian kemarin di mana sungmin kekasihnya, di hari aniversary mereka yang ke
5 tahun justru asyik berciuman dengan dengan orang lain, kyuhyun pun tersenyum
miris, bukan kah sungmin yang melupakan nya, kejadian kemarin bukan lah yang
pertama, sebenarnya kyu sudah terbiasa melihat sungmin bercumbu, dan berciuman
dengan orang lain atau mungkin lebih dari itu, tapi kyu membiarkan semua itu
dengan harapan sungmin nya akan berubah, setidaknya menganggapnya ada, tapi
tetap saja kyu tidak pernah terbiasa dengan“rasa sakit” yang sungmin torehkan
untuk nya.
“kyunie?”
“hmm, waeyo
hyung?”
“bolehkah aku
meminta hadiah ku kyunie?”
“tentu....apapun
untuk mu hyung, hyung ingin hadiah apa eoh?”
“diri mu kyunie~”
“mwo?”
“aku menginginkan
diri mu kyuh~~kau tidak merindukan ku eoh?”
“h...hyung,
aku....aku merindukan mu, sangat merindukan mu hyungie”
Kyuhyun pun memiring kan
kepalanya dan mulai mempersempit jarak keduanya, sungmin yang mengerti pun
langsung menutup mata foxsi nya. Dan jreng.....kalian tahu lah apa yang mereka
lakukan hihihi.
Setelah ciuman panas yang
mereka lakukan di ruang rapat tadi, mereka memutuskan untuk pulang ke apartemen
kyuhyun, yang nanya mereka mau ngapain, jawaban nya, kyuhyun akan memberikan
hadiah yang sungmin inginkan di apartemen nya, ngerti dong hadiah macam apa
yang akan kyuhyun berikan untuk bunny nya, hadiah nya harus di berikan di
apartemen kyuhyun tepatnya di kamar kyuhyun, dan sekarang mereka berdua sudah
berada di kamar kyuhyun yang berdekorasi baby blue ini. Oke kita skip ajah
kegiatan panas mereka.
Pukul 22.00
Sungmin berdiri di balkon
apertemen kyuhyun hanya dengan menggunakan kimono tidur berwarna pink, dengan
bagian dada yang terbuka yang memperlihat kan kissmark yang menghiasi dada
mulusnya, sungmin merasakan ada sesuatu yang dingin yang menyentuh permukaan
lehernya, dan sungmin pun menunduk untuk melihat lehernya, dan saat itu juga
sungmin tersenyum tipis,ada benda berkilauan berwarna putih perak yang sedang
di pasangkan seseorang di lehernya, ya kyuhyun sedang memasangkan kalung yang
seharusnya dia berikan kemarin, satelah selesai, kyu yang memakai kimono tidur
berwarna biru pun langsung memeluk sungmin dari belakang.
“kyu....ini?”
“hmm....ini hadiah
kedua untuk mu hyungie, hyung suka? Tadinya aku mau memberikan nya kemarin tapi
hyung tidak ada di ruangan, jadi aku berikan hari ini, otteyo hyung suka?”
“hihihi....ne aku
suka kyunie, gomawo untuk 2 hadiah nya”
“hihihi”
Keduanya asik tertawa, ya
untuk hari ini kyuhyun sangat bahagia, hanya dengan kegiatan ini lah kyuhyun
bisa menghabiskan waktu dengan sungmin, selebih nya sungmin sesalu sibuk dengan
urusan nya sendiri, kyuhyun sendiri tidak perduli jika sungmin hanya
menginginkan kepuasan dari tubuhnya, bagi kyuhyun berada di dekat sungmin, dan
bisa melihat sungmin tersenyum itu sudah lebih dari cukup.
Suara dering ponsel sungmin,
menghentikan skinsip mereka berdua, sungmin pun langsung mengangkat telpon,
yang ternyata dari sang eomma, kyuhyun pun mengikuti sungmin masuk kedalam.
“yeobseo eomma?”
“minnie kau di
mana chagi, apa urusan kantor membuat mu lupa rumah eoh?”
“ahh...mianhae
eomma, minnie akan segera pulang, eomma jangan khawatir ne”
“ne cepat lah
pulang, ada yang ingin eomma bicarakan”
“ne eomma”
Setelah sang eomma
mematikan ponselnya, sungmin pun mengambil pakaian nya yang berserakan di sofa
kyuhyun.
“waeyo hyung, kau
mau pulang?”
“hmm, aku pulang
kyu eomma ingin bicara dengan ku?”
Setelah bicara itu pada
kyuhyun, sungmin langsung masuk ke kamar mandi untuk memakai bajunya, dan
memperbaiki penampilan nya yang terlihat berantakan, kyu pun melakukan hal yang
sama, di kamar mandi tamu, dan ketika sungmin keluar dari kamar mandi dengan
memakai pakaian yang tadi siang, dia terlihat kaget saat melihat kyuhyun sudah
rapih, dengan pakaian nya.
“kyu kau mau
kemana eoh?”
“eh....aku tentu
saja mengantar mu hyung, hyung harus mau ne, selama ini aku tidak pernah
mengantar hyung ke rumah, untuk kali ini hyung jangan menolak”
“tapi kyu....di
rumah ada eomma, lagi pula aku bisa pulang sendiri, aku namja kyu”
“hyung tidak perlu
khawatir, aku tidak akan masuk kerumah, aku juga tidak akan keluar dari mobil,
lagi pula ini sudah malam, jangan lupa mobil hyung masih berada di kantor, jadi
biarkan aku yang mengantar ne”
“aish....aku lupa
mobil ku ada di kantor”
“nah.....kajja
biar aku yang mengantar”
“Ya! Kyu
pelan-pelan jalannya”
~000~
Mereka pun keluar dari
aparmeten kyuhyun dengan bergandengan tangan, di jalan tidak ada percakapan
yang terjadi, karena kyuhyun sibuk memperhatikan jalan, dan sungmin, sibuk
dengan ponselnya, dan akhirnya kyuhyun pun menghentikan mobilnya, tanpa melihat
bahwa ada seseorang yang turun dari taksi, menuju mobil kyu.
“gomawo kyunie”
“ne hyung, ahh aku
lupa hyung”
Sungmin yang hendak membuka pintu mobil
pun, sontak berbalik, karena mendengar kata-kata kyuhyun.
“ehh...apa itu
kyu?”
“ini hyung,
Chup...” kyuhyun mencium sungmin di bibir ber-shape m itu.
“ya! Dasar cho
mesum.......sudahlah aku keluar ne”
Kyuhyun pun tersenyum,
melihat sungmin terlihat sedikit kesal, tapi senyum itu terlihat memudar ketika
kyu melihat seseorang di belakang sungmin yang hendak menutup pintu mobil kyu,
sama hal nya dengan kyu, sungmin pun terlihat kaget karena ada seseorang yang
menepuk bahu nya dari belakang.
“oppa!”
“YA!!”
“oppa apa yang kau
lakukan eoh, kau mau memukul ku eoh?”
“mwoya, kau
mengagetkan ku veni, kau baru pulang”?
“ ne, oppa di
antar oleh siapa eoh?”
Kyuhyun terlihat bingung
sedang apa “calon istrinya” itu ada di depan rumah sungmin, dan kenapa veni
sungmin dan veni terlihat akrab, sebenarnya apa hubungan mereka, dan kyu pun
semakin berkeringat dingin bagai mana, jika veni mengatakan jika dirinya adalah
calon suami nya, akan kah sungmin marah, kyu takut sungmin akan meninggal kan
nya, karena perjodahan yang tidak kyuhyun ingin kan, baru saja kyu merasakan
bahagia bersama sungmin nya, sekarang dia harus dihadapkan pada masalah ini.
“itu aku bersama,
teman kantor ku”
“oh teman kantor
siapa dia oppa, minggir oppa biarkan aku melihatnya”
“aish....kau ini”
“ommo....kyu OPPa
kau yang mengantar sungmin oppa, kenapa oppa tidak bilang kalau oppa bekerja
dengan sungmin oppa, Oppa ayo turun ne”
Sungmin terlihat bingung bagaimana adiknya
bisa mengenal kyuhyun, begitu juga dengan kyuhyun sebenarnya hubungan macam apa
yang terjalin antara veni dengan sungmin.
“chakkaman, veni
kau mengenal kyuhyun?”
“ne...tentu saja
aku mengenalnya oppa, ah aku lupa aku belum pernah bercerita padamu”
“Ayo oppa turun”
Veni pun menarik kyuhyun turun
dari mobil, dan mengandeng tangan kyuhyun dan wajah kyuhyun pun terlihat
bingung, melihat wajah bingung sungmin rasanya kyu ingin menghilang saja,
bagaimana jika sungmin marah dan salah paham, itu lah yang ada di pikiran
kyuhyun.
“kyu oppa
perkenalkan, ini sungmin oppa....eh tapi pasti kau sudah kenalya, ah tapi tidak
apah jika berkenalan lagi kan, ini sungmin oppa dia oppa kandung ku, dan ini
kyuhyun oppa calon suami ku, minnie oppa”
“MWOO/MWOO”
Kyuhyun dan sungmin menjawab secara besamaan, membuat veni kaget.
Sungmin POV
Sungmin mengepalkan tangan
nya, jadi kyuhyun yang dijodohkan dengan veni, kenapa kyuhyun tidak mengatakan
apapun padanya, tidak sungmin kau tidak boleh seperti ini, aku tidak mencintai
kyuhyun, benar Lee Sungmin tidak pernah mencintai Cho Kyuhyun, jadi apapun yang
kyuhyun lakukan, kau tidak perlu perduli padanya.
Sungmin End POV
Kyuhyun POV
Takdir macam apa ini Tuhan,
Lee Sungmin kekasihnya, Cintanya, adalah kakak kandung dari yeonja yang akan di
jodohkan dengan nya, tidak.... kenapa jadi seperti ini, sorot mata itu, sorot
mata sungmin yang dingin dan menyiratkan kebencian di tunjukan untuknya, aku
akan menjelaskan nya hyung, tapi kenapa sangat sulit untuk di ucapkan,
tenggorokan ku seperti tercekat.
Kyuhyun End POV
Veni terlihat
bingung, melihat ekspresi kedua namja ini, apa dia salah bicara, mereka seperti
kaget, dan tanpa bicara apapun sungmin langsung masuk mansion megah nya,
meninggalkan veni dan kyuhyun yang mematung melihat sungmin nya pergi.
“minnie oppa! Ya!
Kenapa kau pergi oppa? Kyu oppa kita masuk ne kajja oppa”
“aniyo, aku pulang
saja veni lagi pula ini sudah malah, aku pulang ne”
“ah sayang sekali
padahal aku ingin sekali oppa mampir, tapi tidak apah oppa bisa mampir lain
kali, hati-hati ne oppa”
“ne”
~000~
Pagi ini, matahari tertutup
awan sehingga sinarnya tidak sampai, dan tidak mampu menghangatkan insan
manusia, termasuk namja cantik yang satu ini, Lee Sungmin, sejak semalam
dirinya berusaha untuk tidak perduli pada cho bodoh itu, tapi tetap saja namja
manis itu terus memikirkan nya, sungmin berfikir mungkin ini karena berhubungan
dengan sang adik yang sangat ia sayangi, ya dia memikirkan veni, bukan kyuhyun.
Tok....tok.....tok
“oppa, kau sudah
bangun aku masuk ne”
cleek
“oh...sejak kapan
tuan putri ku, bangun sepagi ini eoh”
“ish! Oppa.....aku
berusaha untuk menjadi lebih dewasa oppa, sebentar lagi aku akan menjadi
seorang istri oppa...hihihi”
Sungmin tersenyum miris,
istri benar veni adik nya akan menjadi nyonya Cho, entahlah sungmin bingung,
bagaimana jika adiknya tahu jika seorang Cho Kyuhyun adalah seorang gay, dan
lebih parahnya lagi dia lah pria yang di cintai kyuhyun, sungmin benar-benar
bingung.
“Oppa! Kau melamun
eoh”
“Ah....mian uri
dongsaeng-ah, tadi kau bicara apa?”
“ish....oppa tadi
aku bertanya, apa oppa tahu hal-hal yang di sukai kyuhyun oppa atau tidak?”
“eh....kau
bertanya soal kyuhyun”
“ne~ apa yang dia
sukai, misal makanan apa yang dia sukai?, warna yang dia sukai?, lalu film yang
dia sukai?, lagu yang dia sukai? dan lainnya oppa, oppa pasti tau kan,oppa kan
teman kyu oppa?”
Lagi-lagi Sungmin tersenyum
miris, benar seharusnya dia tahu semuajawaban yang veni tanyakan mengenai
kyuhyun, dia bahkan bukan hanya sekedar teman bagi kyuhyun, dia adalah kekasih
nya kyuhyun, tapi sungmin sama sekali tidak tahu apapun mengenai kyuhyun, benar
selama ini, kyuhyun lah yang selalu memperhatikannya, sedangkan dirinya tidak
pernah sekali pun bertanya pada kyu apa yang dia sukai, kau memang tidak
mencintai pria itu lee.
“mianhae....tapi
oppa tidak tahu apa yang di sukai kyuhyun”
“eh oppa tidak
tahu, lalu aku mencari informasi dari siapa eoh?”
“kenapa kau tidak
betanya langsung pada orang nya eoh”
“AH!!! Oppa
daebak.....aku akan bertanya pada kyu oppa hihihi”
“ish...sudahlah,
oppa mandi dulu ne”
~000~
Ini adalah pagi terburuk
dalam kehidupan seorang Cho Kyuhyun, kyuhyun bahkan tidak tidur semalaman
karena memikirkan masalah ini, sungmin sama sakali tidak mau mengangkat telpon
dari nya, atau pun membalas pesannya, ya semalaman kyuhyun menunggu pesan dari
kekasih nya.
Pagi-pagi sekali kyuhyun
sudah sampai di kantor, mengenakan tuxedo hitam yang pas membalut tubuh
tingginya, seperti biasa semua karyawan memberi salam pada sang manajer tampan
yang satu ini.
“apa sungmin
sajangnim sudah datang?”
“ah....mianhamnida
sajangnim, sungmin sajangnim belum datang”
“jika, dia sudah
datang tolong beri tahu aku ne”
“ne sajangnim”
Pukul 13.00
Sekertaris pribadi sungmin
baru saja menelpon, bahwa sungmin baru saja tiba, dengan berlari kyuhyun
langsung menuju ruangan sungmin, kyuhyun harus menjelaskan semuanya pada
sungmin.
Tok....tok....tok
“masuk”
“hyung, kita harus
bicara”
“panggil aku
sajangnim cho, ini di kantor”
“ah....mianhae
sajangnim, kita harus bicara aku mohon, sajangnim, aku benar-bebar tidak tahu,
jika yeonja yang akan di jodohkan dengan ku adalah adik sajangnim, sungguh aku
benar-benar tidak tahu, aku mohon sajangnim jangan salah paham, aku akan
mencari cara agar veni mengerti, bahwa aku tidak mungkin menikah dengan nya,
dan justru malah akan menyakitinya aku....”
“waeyo, untuk apa
kau melakukan semua itu cho, menikahlan dengan adik ku, lagi pula dia mencintai
mu cho, dan jangan pernah menyakitinya kau mengerti”
“h..hyung kenapa
kau bicara begitu eoh, kita sudah menjalani ini semua selama 5 tahun, dan lagi
pula aku malah akan menyakitinya jika menikahinya”
“kalau begitu
belajar lah mencintainya, karena dongsaeng ku sangat mencintaimu”
“hahaha, dia
mencintai ku, lalu apa hyung tidak mencintai ku?”
Deg
Jantung sungmin berdetak
cepat, benar......benar kah sungmin tidak mencintai kyuhyun, sungmin
menggelengkan kepalanya, tidak dia tidak pernah mencintai kyuhyun, tidak pernah,
dengan wajah datarnya, sungmin menatap obsidian kyuhyun yang memancar kan
kesedihan.
“aniyo, aku pernah
mencintai mu cho, tidak pernah”
NYUT
Kyuhyun tidak tahu kenapa
mata nya tiba-tiba berkabut, dan ketika dia menutup mata justru air mata nya
terjatuh, kyuhyun menangis, sungmin sempat tercekat melihat mata yang biasanya
memancarkan kehangatan kini terlihat redup, bahkan mengeluarkan air mata, tapi sungmin
langsung menampilkan wajah datarnya lagi.
“hahaha, jadi
selama 5 tahun ini hanya aku yang menganggap, hubungan kita ada hyungie?,
semalam 5 tahun ini hanya aku yang jatuh cinta dan hyung tidak pernah mencintai
ku?, hahaha kau lucu sekali Lee Sungmin, lalu kanapa saat itu, kau berkata iya
hyung?, kau tau lee sungmin.... demi tuhan aku sangat mencintai mu hyung,
a..aku sangat mencintai mu, selama ini aku berusaha menerima setiap kau
bercumbu dengan pria lain, aku tahu hyung, aku melihat semuanya, aku membiarkan
semua itu karena aku pikir, suatu saat nanti kau akan melihat ku, suatu saat
nanti kau akan perduli padaku, hahaha ternyata aku yang bodoh, ya cinta ku yang
bodoh hyung, kau hanya mempermainkan ku hyung, itukah maksud mu? harus kah aku
menyerah sekarang hyungie”
“ne....menyerah
lah kyu, kita sudah selesai dan kau bisa kembali keruangan mu”
“semudah itukah
hyungie?, semudah itu kah? Apa kau pernah memikirkan perasaan ku hyung? Aku
terluka Lee Sungmin apa kau tau?”
Tiba-tiba seseorang masuk,
dan langsung mencium sungmin di depan mata kyuhyun, sungmin sendiri membiarkan
Lee Donghae menciumnya, kyuhyun terlihat tersenyum miris, dan mengepalkan
tangan nya, benar ini semua sudah berakhir cho.
“hah....hah...hah
mianhae min kau ada tamu eoh, aku merindukan mu minnie”
“hmm kau sudah
mengatakan nya di sms tadi”
Kyuhyun terlihat menghela
napas, jangan di tanya bagaimana perasaan seorang Cho Kyuhyun saat ini, dengan
kekuatan yang masih kyuhyun miliki, kyu berusaha untuk keluar dari ruangan ini.
“mianhae, aku permisi
sajangnim”
Kyuhyun langsung
keluar dari kantor dan mengendari mobilnya, dengan kecepatan diatas-rata-rata,
sementara sungmin membatalkan rapatnya dengan lee donghae dengan alasan tidak
enak badan.
Kyuhyun pun sampai
di sungai han, entahlah tiba-tiba mobilnya berhenti di sungai ini, lagi-lagi
air mata sialan ini keluar, pantas saja sungmin tidak pernah mencintainya, dia
sangat cengeng, itu lah yang ada di pikiran kyuhyun, sampai sebuah suara
mengintrupsi kesendirian kyuhyun.
“kyu oppa? Ommo
kau menangis eoh? Waeyo oppa?”
“aniyo, tadi aku
kalah main game, apa yang kau lakukan eoh, kau tidak kuliah?”
“eh....aniyo
biasanya saat aku sedang senang aku akan berkunjung kesungai ini oppa”
“ah....jadi
sekarang kau sedang senang eoh?”
“hihihi....ne ini
oppa tadi nya aku mau kekantor, untuk mengantarkan ini untuk oppa, tapi
ternyata aku bertemu oppa disini, jadi ini”
“eh.....apa ini....oh
jangjayum kau....tau ini....?”
“ne....aku memasak
ini sendiri oppa, ini makanan kesukaan oppa kan? Aku menanyakan nya pada chulie
eomma, cha makan lah oppa”
Kyuhyun tersenyum
manis pada veni bahkan sungmin nya tidak pernah melakukan ini untuknya, dan
veni sama sekali tidak berkedip, oh namja yang sedang tersenyum padanya ini
sungguh tampan.
“gomawo, aku makan
ne”
“hmm oppa”
Tebece.
Sekian buat Chapter 2,
lanjut gk nih....kalau reader mau lanjut, nanti author lanjutin, gimana
ceritanya, agak absur ya, tapi gak apalah yang penting nih FF jadi....hihihi
tunggu coment nya!
Minggu, 03 Januari 2016
My Love Destiny
Autors :Ida Rinjani
Pairing : KyuMIn
Genre : Hurt/sad and angst, BL
Rate : T
Ini
adalah tulisan pertama autor....jadi maaf kalau masih banyak typos, dan bingung
siapa tokohnya sebenernya autor pengen buat novel, tapi ternyata gk jadi
akhirnya jadi lah behini.....dan kalau lagi baca bayangin ajah Marcus Pranata
itu Cho Kyuhyun dan Vincent kusuma itu Lee Sungmin,
Ejoy
and No Copas!
Chapter 1
9 Agustus 1990
Di ruangan megah bergaya eropa klasik ini
seorang lelaki tampan nan gagah ini duduk termenung, di kursi kebesarannya yang
bertuliskan presider, entah apa yang ia pikirkan, sesekali ia memijit pelan
keningnya dikala rasa lelah menyerangnya, sampai ketukan pintu mengalihkan
perhatiannya.
Tok,tok,tok,
“masuk”
“maaf mengganggu
tuan haris” ya lelaki gagah nan tampan tersebut adalah Haris Pranata, seorang
pemilik kerajaan perhotelan di Indonesia bahkan di Asia yang di bernama Pranata
Group Coorporation.
“hem...ada apa
dodit?”
“tuan, saya
mendapat berita bahwa nyonya Lisa akan melahirkan tuan dan......” belum sempat
sang asisten menyelesaikan kalimatnya Haris sudah lebih dulu memotong kalimatnya
“aku tidak
perduli” dodit sang asisten memang sudah mengetahui bahwa sang majikan tidak
menginginkan anak dari wanita yang sekarang sedang melahirkan malaikat nya,
jadi dia tidak terlalu kaget saat sang majikan memberi tanggapan dingin
tersebut.
Dodit pun menghela
napas untuk melanjutkan kalimatnya
“hah.....tapi tuan
Haris, Tuan Besar menyuruh anda untuk menemani istri anda di rumah sakit dan
saya.....?
“AKU BIALANG AKU
TIDAK PERDULI APALAGI PADA WANITA JALANG ITU, DAN BAYI itu....aku tidak menginnginkannya”
“ta..ta..pi....kring”
suara pesan masuk mengintrupsi ketegangan diantara mereka, Dodit pun merogoh
saku celana nya mengambil Hpnya dan memeriksa pesan singkatnya.
“maaf tuan” Haris
pun acuh akan hal itu ia lebih memilih untuk menekan emosi yang sempat meluap
tadi dengan cara memejamkan mata.
Ketika sang
asisten kembali menyampaikan informasi yang ia dapat dari pesan singkat tadi ia
mulai membuka mata “tuan selamat nyonya Lisa melahirkan seorang putra dengan
selamat tuan”
lalu ia beranjak beranjak meninggalkan sang
asisten yang kembali menghela napas.
“hah.....”
Di rumah sakit
“selamat nyonya
Lisa Putra anda sangat tampan, dan dia sangat lucu” dokter yang menangani
kelahiran calon pewaris Pranata Grup itu pun memberikan selamat pada sang ibu .
“hem terimakasih
dok....boleh kah aku melihat putra ku?” suara yang terdengar sangat lirih pun
terucap dari wanita cantik ini, karena sebenarnya Lisa masih harus menjalani
perawatan bahkan masih menggunakan masker oksigen, bahkan bibir yang biasanya terlihat
merah merekah kini pucat sedingin es.
“maaf nyonya tapi
untuk sekarang belum bisa karena putra anda masih harus di incubator, saya akan
memanggil asisten anda untuk menemani anda, dan sebaiknya anda istirahat lebih dulu, saya permisi nyonya”
Dengan gumaman
lisa pun mengiyakan”hem....”
Dengan
membungkukan badan Dokter sekaligus dua Perawat itu meninggalkan ruangan VVIV
tersebut.
Keheningan melingkupi ruangan luas nan
mewah tersebut, Lisa pun mulai berkaca-kaca dan meremas tepian ranjang dimana
dia berbaring, saat ini dia merasa hati nya hancur dan sakit, meskipun dia
susah terbisa dengan rasa sakit ini tapi kali ini lebih sakit, karena ini
melibatkan malaikat kecil yang baru iya lahirkan, dia merasa bersalah pada
malaikat kecilnya dimana seharusnya kehadiran seorang bayi dalam kehidupan
rumah tangga di sambut gembira dan kebahagiaan, dari keluarga, kakek,dan nenek
si bayi dan yang paling penting adalah dari ayahnya.
Tapi bukan itu semua yang putranya
dapatkan, lisa meremas dada nya yang terasa sesak, kenapa putra kecil nya yang
harus mengalami ini semua, keluarganya
dan bahkan suaminya membenci diri nya, dia bisa menerima itu tapi tidak
dengan putra nya, putra nya tidak bersalah atas apapun, tapi kenapa putra nya juga harus merasakan seperti dirinya,
lama-kelamaan air mata itu mulai mengalir.
“hiks....hiks...baby
ma..af kan bunda sayang, bu..bunda minta maaf sayang karena bunda kau harus
menanggung kebencian mereka....ma..maafkan bunda...hiks...hiks, karena bunda juga ayahmu tidak ada di sini untuk
menemani mu hiks...hiks...hiks, karena ayahmu me..membenci bunda sayang
hiks...maaf.
At Other Side
Sejuk itulah perasaan yang dirasa setiap
kali haris berkunjung ketempat ini, sebuah bukit hijau yang menjadi saksi kebahagiaan dirinya dengan
sang terkasih, sebelum kejadian itu merenggut impian yang ia jalin dengan sang
terkasih.
“Luna
sayang.....sekarang kau sedang apa? Apa kau bahagia sayang? Tapi aku tidak, aku
tersiksa disini, aku sangat merindukanmu, aku sangat mencintaimu sayangku,
maafkan aku......tes...tes...tes”
Ya hanya di tempat ini dia bisa jujur
mengungkapkan perasaannya, di tempat ini dia menangis, merutuki hatinya yang di
tidak bisa berpaling dari sosok cantik pengguasa hatinya, dia akan menjadi
sosok lemah saat mengingat tentang cintanya, tapi saat dia pergi dari tempat
itu dia akan menjadi Haris Pranata yang dingin, tegas, berwibawa, dan terkesan
tidak berperasaan, ya itulah hidupnya.
At Hospital
“nyonya?”
“oh bi asih,
mendekatlah bi” dengan lirihhannya lisa menjawab, sementara sang asisten
terlihat melemparkan senyum hangatnya
“nyonya bagaimana
keadaan anda? “
“hem, seperti yang
kau lihat, entah.... sampai kapan aku bertahan, tapi sebelum itu aku ingin
melihat putra ku, bisakah kau membawa dia pada ku, aku ingin malaikatku”
“nyo..nya tidak
boleh bicara seperti itu tuan muda masih sangat membutuhkan anda, dia membutuhkan kasihsayang dan kehangatan
ibunya, nyonya harus bertahan” diliriknya
sang majikan yang terlihat menerawang dengan pandangat kosong, mata itu yang
biasanya memancarkan kepercayaan dan ketegasan kini redup, yang terlihat hanya
kesedihan, dan kasakitan dari sorot mata sang majikan, bibir itu yang biasanya
terlihat merah merekah kini terlihat pucat dan bergetar menahan tangis, dan itu
semua membuat nurani asih tercabik.
“tes...tes...tes...hiks...tes” tangis yang lisa tahan pun akhirnya pecah
“nyo...nya...tes...tes,
harus kuat tuan muda membutuhkan anda”
Sang majikan pun
mengalihkan tatapannya pada sang asisten rumahnya, dengan berliang air mata dia
memcoba untuk memberi tanggapan.
“bi...bisakah aku
meminta sesuatu dari mu, ku mohon hiks...hiks”
“tentu nyonya,
katakanlah apa yang nyonya inginkan”
“hiks...jagalah
putraku, seperti kau menjaga Putra mu sendiri hiks....hibur dia saat dia
bersedih hiks...hiks....lindungi dia dari apapun yang
membahayakannya....sayangi putraku, cintai putraku...besarkan dia dengan cinta
dan kasih sayang....hiks agar dia tidak seperti ibunya...hiks”
“hiks...nyonya....tidak
boleh bicara....”
“kumuhon
berjanlilah padaku....aku yakin Haris akan membenci membencinya sama seperti
dia membenciku, lalu bangaimana dengan putraku....hiks kumohon lindungi dia
hiks....tolong aku...hiks”
Bi asih pun
mencoba tersenyaum dan memberikan kepercaayan pada sang majikan, meskipun
senyumnya terkesan di paksakan.
“nyo..nya,
hiks....nyonya tidak perlu khawatir, saya berjanji akan melindungi, mencintai,
menyangi, tuan muda sama seperti putra saya sendiri....saya berjanji
nyonya...hiks”
Lisa pun tersenyum
dengan menisnya
“terimakasih bi....bisakah
aku melihat putraku....Akh...”
“nyo..nya,
bertehanlah aku memanggil dokter”
Tidak lama
kemudian dokter dan para parawat pun datang dan memeriksa keadaan nyonya besar
Pranata ....sang dokter pun terlihat menggelengkan kepalanya pada bi asih.
“nyonya lisa,
mengalami pendarahan hebat.....kami sudah berusaha, tapi ternyata tetap tidak
bisa menghentikan pendarahannya, belum lagi dengan penyakit yang dideritanya,
itu memperparah keadaanya, maafkan kami”
“hiks...nyonya...hiks”
“yang bisa kita
lakukan saat ini adalah berdoa, semoga keajaiban datang, sebenarnya kami sudah
memberitahu pada nyonya Lisa bahwa terlalu beresiko untuk nyonya lisa
mengandung karena penyakit yang dideritanya, karena itu kami menyarankan untuk
menggugurkan kandungannya pada saat itu, tapi nyonya Lisa menolak itu semua,
maaf..... kami sudah berusaha”
Tidak ada tanggapan dari bi asih karena dia
memang sudah mengetahui fakta itu, dia hanya berharap semoga nyonya besarnya
bisa bertahan lebih lama, tak lama terdegar lirihan dari sang nyonya besar.
“akh...do..dokter”
“nyonya jangan
banyak bergerak terlebih dahulu, saya akan....”
“tidak perlu aku
hanya ingin melihat putra ku....kumohon dokter waktuku tidak banyak”
“nyo..nya jangan
bicara seperti itu ....hiks”
“tidak bi, aku
ingin melihat putra ku”
“baiklah nyonya
lisa, kami mengerti, suster sin bawakan putra nyonya Lisa kemari”
“baiklah dok”
Di ruangan megah ala VVIV di penuhi suasana haru bak di Drama
sinetron, bagai mana tidak semua orang yang ada di ruangan ini menitihkan air
mata melihat ibu dan anak yang saling bercengkaram mungkin untuk terakhir
kalinya.
“sayang, putraku,
malaikat ku, kau tampan sekali baby”
ya Lisa terlihat mendekap sang putra dan
mata nya memancarkan kebahagiaan sekaligus kesedihan, bahagia karena dia bisa
melahirkan seorang malaikat tampan, dengan mata yang jenih melambangkan
ketulusan, hidung yang mancung, pipi bulat yang besemu, dia yakin saat besar
nanti putranya akan menjadi sangat tampan, dan digilai para wanita, sedih
karena dia tidak bisa bersama sang putra, tidak bisa mendampinginya di setiap
saat tumbuh kembangnya, dan sedih karena putranya harus berjuang sendiri, entah
kehidupan seperti apa yang akan di jalani putranya, sebagai seorang ibu Lisa
hanya berharap, semoga Tuhan memberikan kebahagiaan pada putranya.
Dengan senyum yang tidak pernah menghilang
dari paras cantiknya, dia mencoba bicara pada putranya.
“baby...bunda
memiliki sebuah nama yang bagus untuk mu sayang,...... Marcus
Pranata....bagaimana menurutmu sayang bagus bukan, hem...eh...kau tersenyum
baby itu artinya kau suka nama itu bukan....CUP bunda sayang kamu baby Marcus”
“itu nama yang
indah nyonya...” sang aisten pun terlihat tersenyum hangat, dan lisa pun
membalas senyum sang asisten, dengan senyum tulusnya.
“ baby bunda
memiliki pesan untuk mu, dengarkan bunda ya” dengan tangan yang tidak pernah
berhenti memberi elusan pada sang putra, Lisa mencoba untuk menyampaikan pesan
pada putranya, suasana haru pun semakin kental.
“baby....tes...tes...karena
bunda tidak bisa mendampingimu, maka kamu harus tumbuh menjadi pria yang kuat,
dan tangguh....hiks, jangan manja sayang....dan kamu tidak boleh merepotkan
bibi asih...hiks, kamu mengerti sayang?, hiduplah dengan baik dan tumbuh sehat,
makanlah dengan teratur...jangan makan makanan cepat saji, tidur lah sesuai jam
nya jangan banyak bergadang sayang....hiks...berlajarlah yang rajin agar kamu menjadi
orang yang berguna bagi ayahmu...hiks, bergaulah dengan baik agar kamu
mempunyai banyak teman sayang....jika kamu sudah dewasa nanti carilah
pendamping yang mencitai kamu dan kamu cintai....hiks...hiks...dengan begitu
kamu akan bahagia sanyang...hiks, terakhir tersenyumlah sayang jika kamu sedang
bahagia, menangislah jika kamu sedang sedih, jujur lah pada perasaan mu
sendiri....hiks...maafkan bunda sayang....cup..cup...cup”
Ya dengan mengecup seluruh wajah sang putra
Lisa mengakhiri pesannya, dan dia mulai merasa tangannya kebas dan lemas, dia
melihat cahaya yang menuntunnya untuk pergi, akhirnya tidak lama mata indah itu
pun tertutup sempurna dan menandakan sanng nyonya besar telah tiada, dan bayi
tampan itu pun menangis seolah mengerti bahwa ia telah kehilangan sosok ibu
tercinta.
After One Week
Ya setelah yang nyonya besar telah di
semanyamkan, masih banyak karangan bunga yang menghiasi rumah besar bergaya
eropa klasik ini.
Terlihat seorang pria yang baru saja
menyandang status Ayah ini tampak datar memandangi taman bungan di belakang
rumahnya, tidak ada kesedihan yang terpancar dari wajah stoik ini, yang ada
hanya raut datar dan keangkuhan, ya meskipun sang istri Lisa pranata telah
tiada dia sama sekali tidak merasa kehilangan, entah apa yang ia rasakan, yang
jelas ia memang bembenci wanita itu, wanita yang merupakan ibu dari putra
semata wayang nya Marcus Pranata.
Di ruangan megah berwarna baby blu ini
terlihat beberapa pelayan sedang menenangkan tuan muda barunya yang menangis.
“hiks...hiks...huweee....”
“tuan
muda...tenang lah....”tidak lama kemudia munculah kepala pelayan atau yang
dikenal dengan asisten rumah besar ini ya Bini Asih
“ah tuan muda,
kalian bisa kembali biar aku yang mengurus tuan muda” akhrirnya semua pelayan
itu meninggal ruangan cantik ini, dan bi asih pun mengendong Marcus kecil dan
mengelus punggung sang tuan muda agar berhenti menangis, dan tidak lama kemudia
sang tuan muda pun tenang.
“huweee.....huweee...hiks”
“tuan jangan
menangis, ini bibi bawakan susu untuk tuan muda ya.”
“nyam...nyam...”
Bibi asih pun
terlihat tersenyum tulus melihat tuan mudanya tenang, tidak lama kemudia ,
kejadian yang tidak ia ingin lihat kembali mengusik nuraninya terjadi.
“tuan muda
pelan...pelan minumnya”
“bi
asih....aku ingin melihat tuan muda ....bolehkah aku masuk”
”ah....dodit
silahkan masuk”
Ya
sang asisten tuan besar Haris yang ingin melihat tuan muda barunya
“wah
tuan muda, tampan sekali....aku kalah tampan dengan tuan muda, cepat besar ya
nanti kita bisa bermain tenis besama, tuan muda pasti suka, iya kan....eh tuan
muda tersenyum bi”
“eh
iya....tuan muda ku memang tampan” sebuah suara tegas dan dingin pun
mengintrupsi kehangatan yang tercipta.
“dodit,
ayo pergi! Aku sudah siap”
“eh....tuan
Haris...tuan lihat lah, tuan muda sangat tampan, apa tuan ingin mengendong tuan
muda Marcus, ah bi asih berikan pada tuan Haris tu......”
“tidak
perlu!” senyum yang menghiasi dua asisten rumah ini pun seketika hilang dengan
kata-kata dingin yang terlontar dari mulut sang tuan besar.
“eh
tapi...tuan, tuan muda pasti senang.....dan...dia lu....”
“AKU
BILANG TIDAK PERLU DODIT, AKU TIDAK INGIN MELIHAT WAJAH BAYI ITU, AKU TIDAK
MENGINGINKANNYA.....hah ......dan kau jangan memerintahku, sekarang ayo
pergi!!!”
Bi
asih dan dodit pun tercekat atas ucapan sang tuang besar
“hah...baiklah
bi asih jaga tuan muda baik-baik....aku pergi dulu, tuan muda aku pergi dulu
ya”
Ya
sang tuan muda sama sekali tidak terganggu
atau pun menangis dengan bentakkan sang ayah, yang tidak
menginginkannya, mata indah nya sinar, seolah menegaskan bahwa ia kuat, dan
tidak akan menyerah atas sikap sang ayah.
“nyam...nyam...”
“tuan
muda...tes...tes...tuan muda luar biasa, aku akan menjaga tuan muda, tuan muda
tidak sendiri, nyonya,...hiks....tuan muda memang kuat, mulai sekarang kuatlah
tuan muda....
~000~
After
8 Years
Matahari mulai memancarkan sinarnya yang
akan menghangatkan seluluh alam semesta termasuk Hati dan perasaan manusia, hal
ini juga berlaku pada seorang anak kecil yang sedang bergelung dengan selimut
pink nya merasa terusik dengan sinar matahari yang masuk melalui celah kamar
yang di dominasi warna pink ini.
Dengan
lembut wanita cantik bernama Luna kusuma, membangunkan putra manis nya .
“clek.........baby
Vincent.....bangun sayang bukan kah hari ini, hari pertamanu masuk sekolah
baru, ayo bangun sayang”
“eung....bunda
jangan memanggil ku baby aku 10 tahun bunda, aku sudah besar”
“ah begitukah?, tapi bunda merasa putra manis
bunda ini masih baby, baby yang manis, cantik, dan cute”
Ya
bundanya memang senang menggodanya justru yang di goda malah merenggut tak
suka, yang justru malah terkesan imut ditambah vincent baru bangun tidur.
“bunda.....aku
tidak suka dibilang manis.....aku tampan bunda.”
“haha....hey
lihat lah putra bunda ini jangan merenggut begitu sayang justru kau semakin imut saja”
“ISH
bunda....”
“hahah....baiklah,
bunda minta maaf ya, kemarilah peluk bunda”
Vincent
pun masuk ke pelukan hangat sang bunda yang selalu menjadi favoritnya.
“Hem
aku memaaafkan bunda, aku sayang bunda”
“bunda
juga sayang.....CUP” dekapan itu berakhir dengan luna memberikan kecupan di
dahi indah sang putra.
“sekarang
putra bunda yang tampan harus mandi, bunda tunggu di bawah ya sayang”
“oke
bunda”
Vincent Lee merupakan putra semata wanyang
dari Luna Kusuma yang merupakan istri dari pengusaha asal Korea selatan lee
tanu, setelah lebaih 9 tahun tinggal di korea selatan akhirnya wanita cantik
dengan rambut bergelombang ini memutuskan untuk kembali ke Indonesia, tempat
kelahirannya, itu semua karena sang suami telah meninggal 2 tahun lalu.
Sebenarnya berat bagi Luna untuk menginjakan
kaki di bumi pertiwi, bukan tidak nyaman, tapi ini karena di dinegara ini dia
kehilangan cintanya, dan harus menerima kenyataan menikah dengan pria pilihan
keluarganya, dia hanya takut akan bertemu kembali dengan penguasa hatinya Haris
Pranata.
At
Other side
Dijalan khusus sepeda di kawasan jakarta
terlihat seorang anak kecil tampan mengayuh sepeda mahalnya dengan semangat, ya
pangeran tampan dari keluarga Pranata siapa lagi kalau bukan Marcus pranata,
hari ini sedikit berbeda karena hari ini dia bisa melihat sang ayah yang sudah
3 bulan tidak dia lihat karena kesibukan nya sebagai pengusaha.
Meskipun terlahir sebagi anak konglomerat
Marcus kecil tumbuh dengan kesederhanaan selain, karena ajaran sang pengasuh yaitu bibi Asih, Marcus juga
menyadari bahwa sang ayah bersikap dingin padanya dia tahu karena dia sekarang
sudah berusia 8 tahun, dan dia mengerti bahwa sang ayah memang terkesan dingin,
mungkin juga membencinya, karena itu yang ia dapatkan selama ini dari ayahnya,
tapi meskipun begitu ia yakin suatu saat nanti ayah nya pasti akan
menyayanginya, karena itu, ia berusaha menjadi anak mandiri dengan berangkat
sekolah sendiri menggunakan sepeda, rajin belajar dan membaca buku, karena ia
tahu ayahnya suka dengan orang yang disiplin dan pekerja keras, dia harus
mendapat nilai bagus agar sang ayah bangga, meskipun ia memang anak cerdas
terbukti ia bahkan salah satu siswa akselerasi di usia yang baru delapan 8
tahun dia sudah duduk di kelas 5 sd, tapi tetap saja sang ayah tetap bersikap
dingin padanya, itulah yang membuatnya sedih.
Marcus POV
Setelah aku sampai di gerbang sekolah, aku
langsung menyimpan sepeda ku di tempat parkir sepeda, ya sekolah ku merupakan
sekolah internasional, rata-rata yang bersekolah di sini adalah anak-anak
pengusaha dan pejabat di indonesia.
Aku menuju kelas ku yang terletak di lantai
dua ketika aku berjalan banyak yang memperhatikan ku, dengan tatapan kagum, aku
tidak tahu kenapa entah karena aku anak Haris Pranata, atau mungkin karena aku
siswa yang cerdas, atau mungkin juga karena aku tampan, tapi yang jelas selama
ini aku tidak merasa terganggu sikap
meraka, kadang gadis-gadis itu juga sering memberiku banyak hadiah meskipun aku
tidak berulang tahun pada hari itu.
Ketika aku sampai kekelas ku kelas sudah
ramai, aku pun duduk di kursi ku, karena bel masuk agar segera berbunyi.
Marcus
End POV
“tet...tet...tet...”
bel berbunyi , tidak lama bu guru masuk dengan di ikuti seorang murid laki-laki
yang membuat seluruh murid menatap kagum pada sosok manis ini.
“semalat
pagi anak-anak”
“pagi
bu” “wah siapa itu” “dia manis sekali” “tidak dia tampan”
Itu
lah beberapa komentar yang terlontar dari murid-murid kelas 5 ini, sementara
yang di bicarakan tersenyum sangat manis sekaligus tampan.
“
baik lah anak-anak, kalian mempunyai teman baru, baik lah perkenalkan diri mu”
“halo
semuanya nama saya Vincent Lee, saya murid pindahan dari Korea selatan, semoga
kita bisa berteman baik”
“baik
lah vincent kamu boleh duduk”
“terimakasih
bu”
Akhirnya jam istirahat pun di datang,
banyak murid yang manuju kantin untuk sekedar mengisi perut dengan makanan yang
harganya selangit itu, tapi tidak dengan si tampan yang satu ini karena dia
memang selalu membawa bekal buatan bibi asih, marcus juga melihat anak baru itu
terlihat bingung dan sepertinya dia sendirian akhirnya dengan memberanikan diri
markus mengajaknya berkenalan.
Dengan
senyum tulus nya marcus mulai mengulurkan tangan untuk berkenalan.
“hai....perkenalkan
nama ku Markus Pranata”
Vincent
pun membalas uluran tangan markus juga dengan senyum manisnya.
“hai
juga....aku Vincent Lee, senang berkenalan dengan mu markus”
Akhirnya
mereka pun makan bekal bersama, dengan
senyum yang tak pernah hilang dari bibir keduanya.
“oiya
bolehkan aku makan disini bersama mu, atau kamu mau ke kantin, aku akan mengantar
mu”
“
tentu duduk lah, aku membawa bekal, kita makan bersama ya”
“ah
berapa usia mu vincent, dan kamu bisa bahasa indonesia sementara kamu orang
korea, itu hebat”
“usia
ku 10 tahun, dan soal bahasa ibu ku memang orang indonesia dan dia yang
mengajarkan aku bahasa indonesia”
“ah
bagitu berarti aku harus memanggil mu kakak, karena aku 2 tahun lebih muda dari
mu”
“
eh....kamu berusia 8 tahun, bagaimana bisa kamu kelas 5 SD?”
“hehehe....tentu
saja bisa aku mengikuti program
akselerasi dan aku lulus tesnya”
“wah
kamu daebak......kalau begitu panggil aku vincent hyung”
“eh
deabak dan hyung itu apa?”
“daebak
itu artinya hebat, dan hyung adalah panggilah kakak laki-laki di korea”
“oh
baiklah vincent hyung aku mengerti”
Setelah itu mereka vincent mulai bercerita
pengalamannya ketika tinggal di korea, dan markus hanya memperhatikan hyung
barunya dengan seksama ternyata vincent orang yang cerewet, lucu, imut dan
menyenangkan, entah kenapa meskipun baru pertama kali bertemu marcus merasa
nyaman berada di dekat hyung nya.
Ketika bel pulang berbunyi semua siswa
berbondong-bondong untuk segera pulang, begitu pula dengan marcus dan vincent.
“marcus
ayo kita pulang, kita depan bersama ne....”
“ya
ayo hyung”
“marcus
dijemput oleh siapa?” dengan senyum manisnya
“ah
aku pulang naik sepeda, kalau hyung pulang di jemput oleh siapa”?
“eh
kau pulang sendiri menggunakan sepeda, wah hebat aku saja......” belum sempat
vincent menyelesaikan kalimat nya suara lembut seorang wanita mamotong kalimat
vincent
“baby
vincent!!” keduanya pun menengok ke arah sumber suara
“ah
itu ibuku ayo berkenalan, marcus” vincent pun menggandeng tangan marcus dan
setelah sampai di tempat ibunya marcus memperkenalkan diri, tapi mereka berdua
tidak menyadari tangan keduanya masih bertaut satu sama lain.
“
sayang bunda merindukan mu, ah ini siapa anak tampan ini?”
“halo
tante aku Marcus Pranata” dengan senyum dan membungkukan badan marcus
memperkenalkan diri, untuk sejenak Luna terpaku Pranata nama itu yang tidak
pernah ia lupa mungkinkah anak ini.....tapi dia menepis pikiran itu
“ah
kamu tampan sekali sayang, perkenalkan nama tante Luna Kusuma, baiklah vincent
kita pulang sekarang sayang”
“ah
ne....bunda, markus hyung pulang dulu ne........sampai jumpa besok”
“ne
hyung” tangan mereka pun mulai terlepas seiring dengan melangkahnya vincent
kedalam mobil mewahnya.
~000~
Malam ini kota jakarta di guyur hujan
lebat, jalan-jalan yang biasanya dipadati mobil-mobil kini justru lengang
situasi terjadi bukan hanya karena hujan tapi juga karena waktu sudah menunjukan
pukul 01.00 dini hari, orang-orang sudah nyaman bergelung dengan selimut
tebalnya, kecuali pria yang masih bertahan diruang kerja mewahnya dengan wajah stoik dan tatapan dingin yang
mengintimidasi lawan bicaranya.
“bagaimana?”
“ya
tuan kami sudah mendapat informasi, bahwa berita itu benar tuan, dia sudah
meninggal 2 tahun yang lalu di Korea Selatan, dan mereka juga mempunyai seorang
putra tuan”
“dimana
aku bisa menemuinya?”
“maaf,
tuan kami juga tidak bisa menemukannya dirumah mereka di Seol, mereka berdua
sepertinya sudah meninggalkan korea, dan kemungkinan besar mereka berada di
indonesia”
“mereka
disini” pria tersenyum tipis atas informasi bawahannya, ia iangin segera
menemukan cintanya kembali, tidak perduli apapun caranya.
“benar,
kami akan berusaha untuk mencari tahu dimana alamat nyonya Luna dan putranya
tinggal”
“kau
boleh pergi”
“baik
tuan saya permisi”
~000~
Mentari bersinar cerah pagi ini, secerah
suasana hati pangeran pratana yang satu
ini, dia terlihat tengah memakai sepatu bermereknya, dan setelah selesai ia
langsung menuju meja makan, ia senang kareana tadi saat dia bangun, bi asih
mengatakan bahwa ayahnya semalam pulang, ia ingin melihat wajah tampan ayahnya,
yang sebenarnya ia juga miliki.
Saat sudah mendekati ruang makan mewah itu,
ia dapat melihat sang ayah dengan elegannya membaca koran dengan di temani kopi
hangat,tanpa sadar marcus pun melengkungkan senyum tulusnya, dan pikirannya
kembali menerawang, wajah itu yang selalu ia rindukan, ia ingin melihat mata
itu memandangnya dengan lembut, melihat
bibir itu tersenyum tulus untuknya, marcus pun tersentak akan lamunannya, dia
tidak seharusnya sedih seperti ini, haruskan dia mendekati ayahnya dan sarapan
bersama sang ayah, tapi ia takut ayah nya akan menolak sarapan dengannya dan
memilih pergi, bukan karena marcus tidak nyaman dengan tatapan dingin ayah nya
dia memang sudah terbiasa mendapatkannya, hanya saja dia akan merasa bersalah
karena nya ayah yang ia sayangi tidak sarapan pagi. Tapi ia juga ingin melihat
wajah ayahnya dari dekat, dan bisakah ia berharap ada keajaiban agar sang ayah
mau sarapan pagi dengannya untuk pertama kali sepanjang hidupnya.
Tiba-tiba marcus merasa seseorang berdehem
dan dia melihat asisten sang ayah dodit berada di sampingnya, tengah tersenyum
hangat padanya.
“tuang
muda selamat pagi” marcus pun balas
ternyum pada orang yang sudah ia anggap paman ini.
“selamat
pagi paman”
“apa
yang tuan muda lakukan, ayo tuan kemeja makan tuan, tuan tidak akan menyerah
bukan”?
“tapi
paman....” belum sempat marcus menyelesaikan kalimatnya, pamannya ini dengan
beraninya menggandengnya menuju meja makan, marcus benar kaget dengan tindakan
pamanya ini, sekarang ia sudah berada di depan meja makan , ia hanya bisa
menundukan kepalanya, meskipun begitu ia tahu keberadaannya pasti mengusik ketenangan
sang ayah, karena itu dia takut melihat sang ayah, ini semua gara-gara
pamannya, lain kali ia akan marah pada pamanya itu.
“
tuan muda silahkan duduk” dodit mengerti
akan suasana tegang ini karena itu ia menarik kursi untuk tuan mudanya duduk,
tapi belum sempat marcus duduk suara dingin haris menggema di ruangan megah,
dan mewah ini.
“siapa
yang menyuruh mu, membawa dia kehadapan
ku”?
NYUT....hati
marcus berdenyut sakit, meskipun ini bukan pertama kalinya sang ayah
melontarkan perkataan padanya, namun tetap saja rasanya begitu menyakitkan
mendengar ayah kandung mu sendiri mengatakan “dia” untuk mu, seolah-olah kata
dia bukan-bukan siapa bagi sang ayah, jangankan pagilan “anak ku” yang sering
para orang tuan ucapkan, memanggil namanya saja
seakan enggan untuk menyebutkannya, kenapa ayahnya sebenci itu padanya.
Marcus
tetap pada posisi menunduk kepalanya, ia tidak boleh menangis, dan sepertinya
dodit menyadari tuan mudanya sedang menahan tangis atas penolakan sang ayah
untuk kesekian kalinya.
“tu...tuan,
tapi anda sudah lama tidak sarapan bersama tuan muda....aku pikir anda.....”
“kau
tidak berhak mengatur hidup ku, aku tidak pernah menginginkannya, kau juga tahu aku muak melihat wajahnya”
Dengan
raut datar nya haris mengucapkan kalimat itu seolah tidak ada beban sedikitpun,
dan dia tidak menyadari sang anak yang tengah tertegun dengan pernyataan
ayahnya”aku muak melihat wajahnya, aku muak melihat wajahnya,aku muak melihat
wajahnya” kata itu terus berputar di di kepala marcus, sudah cukup, ia sudah
cukup paham akan arti dari kalimat itu, akhirnya dengan cepat marcus membungkuk
hormat pada sang ayah dan mengucapkan kata “permisi” yang bahkan terdengar
lirih di telinga dodit.
Dodit
berujar di dalam hati “maaf tuan muda” hanya ini yang bisa ia lakukan agar
setidak nya sang majikan mau mengakui keberadaan sang putra tampannya.
Dan tanpa mereka sadari bi asih melihat
semua kejadian itu, ia hanya metup mulutnya agar suara isakannya tidak
terdengar oleh maid lain, dan dia hanya bisa menatap sendu kotak bekal yang
biasa ia berikan untuk tuan mudanya, yang kini sudah pergi.
“nyonya....maafkan
saya nyonya....hiks, aku tidak melindungi putra anda....maaf nyonya”
~000~
Marcus mengayuh sepedanya dengan cepat
kata-kata sang ayah terus berputar di kepalanya “aku muak melihat wajahnya” ia
menangis, ia tidak cengeng hanya saja ini begitu menyakitkan.
Marcus
POV
“kenapa, kanapa ayah muak melihat wajah ku,
apa wajahku menjijikan ayah? Apa salah ku ayah?, padahal aku sangat menyayangi
ayah, semua yang aku lakukan untuk ayah, agar ayah setidaknya menganggap ku
ada, aku mencintai mu ayah, aku harus bagaimana ayah, hiks.....”
Akhirnya aku sampai di sekolah, aku
langsung menghapus air mata menyebalkan ini, aku yakin sekarang wajah ku pasti
sangat kusut, hari yang buruk, aku langsung masuk ke kelas sepertinya aku
berangkat terlalu pagi karena sekolah masih sepi tapi baguslah aku bisa
menenangkan diri ku lebih dulu, aku harus tenang karena hari ini ada ulangan
matematika pelajaran yang kusukai jadi aku harus konsentrasi agar mendapat
nilai sempurna seperti biasa, mungkin kali ini ayah akan sedikit memperhatikan ku.
Marcus
end POV
Di
gerbang sekolah, tampak beberapa siswa mulai berdatangan dengan diantar oleh
mobil mewah meraka masing-masing, salah satunya adalah vincent.
“sayang
belajar yang rajin ne, bunda nanti akan menjemput mu arraseo”?
“ne
bunda aku mengerti, bye bunda” dengan senyum manisnya vincent melambaikan
tangan nya pada sang bunda, ketika sampai di kelas vincent hanya melihat
beberapa siswa dan termasuk teman barunya Marcus Pratana, tapi sepertinya ada
yang salah dengan teman barunya ini dia terlihat menundukan kepalanya, seperti
sedang menagis, akhirnya tanpa basa-basi vincent menghampiri marcus di mejanya.
“marcus
kenapa?”
Marcus
mendengar suara lembut yang menyapa indra pendengarannya, siapa yang perduli
padanya??, akhirnya dengan cepet dia menghapus air matanya, dan melihat di
sampingnya vincent sedang duduk dengan senyum manisnya.
“eh....hyung
kamu datang”
Vincent kaget melihat keadaan marcus teman
baru ini memang habis menangis, terlihat dari matanya yang merah, dan suranya
yang parau, dan tanpa bertanya lagi vincent langsung menghapus jejak air mata
yang masih terlihat di pipi putih pucat marcus dengan lembut.
“
kenapa menangis......jangan menangis lagi ne, ceritalah pada hyung, bukah kah
kita berteman”
Marcus
yang kaget dengan perlakuan lembut hyung nya ini agak tergagap dalam menjawab
pertanyaan vincent, dan marus pun berusaha menampilkan senyum terbaiknya.
“eh.....a...aku
tidak papah hyung, hyung tidak perlu khawatir, aku baik-baik saja”
“benarkah?
Ya sudah kalau marcus belum mau cerita hyung mengerti, tapi marcus harus tahu
bahwa marcus tidak sendiri masih ada
hyung di sini jadi jangan memendam perasaan seorang sendiri ne”
marcus
tertegun dengan pernyaatan hyung nya dan senyum manis hyung nya, kenapa vincent
yang baru bertemu dengan nya dua hari ini begitu perduli padanya, sedangkan
sang ayah bahkan tidak mengakui dirinya, tentu saja marcus senang mendapat
teman baik seperti vincent mulai sekarang dia juga akan percaya pada vincent.
“iya
hyung aku mengerti, terimakasih hyung mau perduli padaku, aku bersyukur
memiliki kakak seperti hyung”
“ne”
Secara tidak sadar mereka saling menyelami
mata masing-masing, senyum itu tidak pernah luntur dari bibir keduanya, mata
bening mereka menunjukan kepolosan, keduanya tidak tahu kenapa meraka seperti ini, mereka berdua belum mengerti apa
ini, tapi yang mereka tahu mereka nyaman ketika bersama. Dan suara bel
mengakhiri kegiatan saling pandang mereka,
“tet...tet......tet”
“ah....hyung
kembali ketempat hyung yah, semoga ulangannya sukses marcus”
“iya
hyung juga”
Akhirnya setelah guru masuk ulangan
matematika langsung di mulai, murid-murid begitu serius dalam mengerjakan
soal-soal ulangan, sekolah ini memang sekolah bergengsi dan murid-murid disini
bukan hanya berstatus sosial tinggi tapi juga kemampuan akademik, dan non
akademik mereka juga di atas rata-rata.
Pada saat ulangan berakhir hasilnya
langsung di bagikan saat itu juga, karena siswa disini dalam satu kelas hanya
terdiri dari 20 orang, selagi guru memeriksa kertas jawaban siswa, siswa di
beri tugas mempelajari materi selanjutnya.
“baiklah anak-anak, ibu akan membagi kan
hasil ulangan hari ini, yang pertama seperti biasa yang mendapat nilai
sempurnya yaitu seratus selamat Marcus Pranata”
Dan marcus pun tersenyum senang ia bisa
mendapat nilai yang sempurna, dan murid yang lain juga menatap kagum pada sosok
anak laki-kali tampan yang bahkan usianya 2 tahun lebih muda dari mereka,
tatapan kagum itu juga di perlihatkan
oleh vincent, saat marcus kedepan untuk
mengambil kertas ulangannya mereka sempat berpandangan dan saling melempar
senyum.
“selamat
marcus”
“terimakasih
bu”
Dan pembagian kertas kertas ulangan siswa
terus berlanjut sampai selesai, setelah selesai guru langsung meniggalkan kelas
karena waktu istirat tiba, vincent langsung mengambil kota bekal warna pinknya
dan langsung menghampiri marcus dengan senyum manisnya.
“
marcus selamat ne ternyata adik hyung jago matematika, nanti kita belajar
bersama ne, hyung tidak terlalau suka matematika”
“terima
kasih hyung, iya nanti belajar bersama, hyung boleh bertanya apapun padaku”
“nah
sekarang kita makan siang bersama ne”
“ah
tidak usah hyung aku tidak membawa bekal hari ini.....jadi hyung saja yang
makan”
“eh.....kenapa?”
“itu.....aku...”
“itu.....aku...”
Marcus pun teringat kembali dengan kejadian
tadi pagi yang membuatnya tidak sempat sarapan ataupun membawa bekal, ia pun
menunduk sedih mengingat kata-kata sang ayah yang dilontarkan padanya, melihat
wajah sedih marcus vincent, pun memutuskan tidak bertanya banyak, dia langsung
memberikan sendok makan pada marcus, mereka akhirnya makan siang bersama dengan
bekal vincent.
“pegang
ini”
“eh
ini....tidak usah hyung aku tidak terlalu lapar.....”
“ya...kamu tidak bisa menolak, kita makan bersama, lagi pula hari ini hyung membawa bekal banyak, ayo makan, atau mau hyung suapi”
“ya...kamu tidak bisa menolak, kita makan bersama, lagi pula hari ini hyung membawa bekal banyak, ayo makan, atau mau hyung suapi”
“eh.....tidak
hyung , aku bisa sendiri....” tersenyum canggung vincent pun tersenyum geli
melihat adik nya sedigit gugup
“
baiklah kalau begitu cepat makan, jika tidak nanti hyung yang akan menyuapi mu”
Mareka makan dengan saling melempar senyum
dan obrolan yang menyenangkan, bagaimana mungkin mereka berdua baru bertemu 2
hari dan sekarang sudah nampak akrab seperti kakak beradik, entahlah hanya
tuhan yang tahu.
Marcus pun melihat ada makanan yang
menempel dibibir sang hyung, dia pun membersihkannya dengan ibu jarinya, meraka
sempat berpandangan dan melempar senyum, selanjutnya hanya ada suasana riang
yang tercipta.
“hyung
kau ini makan seperti anak kecil”
“ya...aku
memang masih kecil marcus, jadi wajar”
“aku
2 tahun lebih muda dari hyung, tidak belepotan seprti hyung saat makan”
“ya.....jangan
membawa-bawa tentang usia marcus”
“baiklah,
oia hyung benarkah hyung anak laki-laki?”
“Ya....kenapa
marcus bicara bagitu, tentu saja aku anak laki-laki yang tampan iya kan?”
“hahaha....tidak
hyung, hyung manis, bahkan cantik, kupikir hyung anak perempuan”
“berhenti
tertawa!! aku ini laki-laki, kanapa kamu dan bunda mengatakan aku manis, aku
ini tampan tau”
“eh....mana
boleh seperti itu, hyung memang manis, benar yang dikatakan oleh bunda hyung”
“ISH....marcus,
hyung tidak suka kamu bicara begitu, hyung itu anak laki-laki tampan titik”
Marcus hanya tersenyum menanggapi kekesalan
sang hyung, vincent hyung memang manis tapi kenapa dia tidak mau di panggil
manis itu kan kenyataan, itulah yang ada di pikirkan oleh marcus, dan melihat
hyung nya itu kesal justru semakin menambah kesan manis dan cute di wajah yang
hyung, itu yang membuat marcus tidak berhenti tersenyum, bahkan tertawa.
Sementara vincent sendiri, meskipun dia
kesal karena dia dibilang manis dan cantik, tapi dia lega melihat marcus
tersenyum bahkan tertawa, itu berarti adiknya itu sudah tidak bersedih lagi.
Tanpa mereka sadari mereka mulai perduli
satu sama lain, dan kita lihat takdir seperti apa yang sudah Tuhan persiapkan
untuk dua anak berjender sama ini.
Tebece
Or End????
Hehehe ini lah hasil karya ku......maaf kalau
pendek, mau lanjut atau stop nih....? tergantung readers, autor jamin nih
cerita sedih deh....kalau begitu bye.
Langganan:
Postingan (Atom)